Sabtu, 11 Desember 2010

oase

OASE
DIALOG ORANG BIJAK DAN SEORANG ANAK KECIL
SUATU hari seorang laki-laki bijak mengajukan pertanyaan pada seorang anak kecil yang ikut sholat subuh di masjid bersamanya.
Ia ingin sang anak memilih diantara dua hal yang ia ajukan. Laki-laki bijak itu bertanya, “ wahai anakku, manakah yang lebih utama menurutmu, harta ataukah akal?” sang anak menjawab, “ Akal, karena akal akan mendatangkan harta, sedangkan harta akan menghilangkan akal.” Laki-laki bijak itu bertanya lagi, “ Harta atau keadilan?” “ keadilan”, jawab sang anak. “ karena harta akan melindungi pemiliknya dari kezaliman disaat keadilan tiada, sehingga dia menjadi tujuan. Ketika keadilan didapatkan maka harta hanyalah perantara saja, bukan tujuan.”
lalu bagaimana dengan harta atau kekuasaan? Mana yang engkau pilih? Tanya laki-laki itu lagi. “ harta. Karena harta akan menjadi perantaraku untuk menguasai hati apabila aku belanjakan harta itu dalam kebaikan. Sedangkan kekuasaan terhadap hati itu lebih agung. Kekuasaan duniawi sering kali menjadikan aku durhaka dan melampaui batas, lalu aku berbuat dzalim, sehingga aku kehilangan kekuasaan atas hati, dan orang-orang disekitarku akan mengincar aku.” Papar sang anak.
bagaimana dengan harta kekuasaan atau ilmu? Mana yang engkau pilih?”
ilmu. Karena dengan ilmu aku akan mencapai tingkat yang mengungguli harta dan kekuasaan.” Baik. Bagaimana dengan harta ataukah teman-teman? Mana yang akan engkau pilih?” “ teman-teman!” “ mengapa?” “ dengan harta saja aku tidak mampu mendapatkan seluruh keinginanku, tetapi dengan berteman aku akan mendapatkan semua apa yang aku inginkan,” jawab sang anak. “ harta atau kesehatan?” “ kesehatan, karena kesehatan akan mendatangkan harta sedangkan harta secara kesendirian tidak mampu mendatangkan kesehatan.” ‘ aku atau kamu?” “ engkau dan aku. Engkau adalah sungai yang mengalirkan hikmah dan ilmu, sedangkan kami adalah tumbuhan yang minum darinya.” Orang bijak itu berkata, “ sungguh telah tentram dadaku ini. Semoga Allah melimpahkan berkah padamu. Jagalah hak-hak Allah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar