Kamis, 09 Desember 2010

MANISNYA INVESTASI EMAS
Selain nilainya stabil, investasi emas juga menjaga kekayaan kita agar tak tergerus oleh inflasi. Para sahabat juga menjadikan emas sebagai akumulasi modal mereka saat itu.
Berinvestasi adalah salah satu kebutuhan masyarakat, khususnya bagi mereka yang diberi kelonggaran rezeki dari Allah SWT. Lebih dari sekadar meraup keuntungan semata, berinvestasi juga adalah menjalankan perintah Islam agar harta yang kita miliki memberi hasil yang baru sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan pribadi, tapi juga orang banyak. Saat ini masyarakat banyak mengenal bentuk investasi. Ada yang berbentuk obligasi, reksadana, saham dan deposito. Sebagian lagi berinvestasi dalam bentuk tanah, property,emas, dan bentuk-bentuk investasi lainnya. Tentu saja pilihan kita berinvestasi tergantung dari selera dan keyakinan masing-masing. Dalam situasi ekonomi dunia yang serba tidak stabil saat ini yang diperkirakan memakan waktu yang lama, investasi emas justru menjadi pilihan favorit kebanyakan masyarakat. Pilihan ini tentu bukan sekedar tong kosong nyaring bunyinya. Hal ini tak lain lantaran logam mulia yang ditemukan manusia sejak 5000 SM ini memiliki keistimewaan jika dibandingkan bentuk-bentuk investasi yang ada. Sebagai produk keuangan yang cukup tua, emas patut dijadikan andalan masyarakat. Hal ini dikarenakan nilai logam mulia ini cenderung stabil. Bahkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa harga emas setiap tahun selalu mengalami kenaikan dan jarang sekali turun. Kalaupun turun, biasanya tidak lama kemudian akan naik kembali. Untuk sekadar meyakinkan akan pandangan diatas. Berikut dipaparkan perkembangan harga emas yang selalu naik setiap tahunnya. Pada Desember 2000 harga emas sebesar 274,45 dollar per troyounce naik menjadi 276,50 dollar per troyounce pada Desember 2001. Naik lagi sebesar 347,20 dollar pada Desember 2002. Dan pada maret 2008 melambung jauh sebesar 1.033 dollar. Tak cukup sampai disitu. Berinvestasi di emas juga dapat melindungi kekayaan kita dari Inflasi atau penurunan nilai uang yang setiap saat bisa saja terjadi. Inflasi yang terus menerus tentu tidak pernah diinginkan setiap orang. Namun, tidak menutup kemungkinan hal itu akan terjadi. Pemerintah kita pernah mengalaminya. Di mana nilai tukar mata uang kita melemah dari mata uang asing yang berarti nilai uang kita juga akan turun. Maka beruntunglah orang yang menginvestasikan dananya di emas karena nilai kekayaannya tidak berkurang. Berbeda dengan investasi lainnya, seperi property dan tanah, berinvestasi di emas lebih mudah di cairkan. Misalnya, saat memerlukan modal usaha karena volume pekerjaan meningkat akibat meningkatnya pesanan pelanggan, Anda tinggal menguangkan emas tersebut di tempat penjualan. Itulah alasannya kenapa banyak penguasa kita yang lebih tertarik berinvestasi di emas ketimbang bentuk investasi lainnya. Selain aman dari berkurangnya nilai akibat inflasi, mereka juga mendapatkan banyak kemudahan, terutama sifatnya mudah dicairkan. Bahkan, di era globalisasi saat ini emas menjadi primadona tersendiri di bidang ekonomi sebagai sarana pembanding nilai inflasi. Misalnya, ketika inflasi naik 10% harga emas juga ikut naik 13%. Begitu juga ketika inflasi naik 20%, emas meroket menjadi 30%. Karena itu, sebagai standar nilai tidak mengherankan jika semua bidang bermuara ke logam mulia ini. Dampaknya tidak hanya pada sector ekonomi , juga social, politik, dan geopolitik. Krisis pangan akan berdampak pada emas. Ketegangan geopolitik juga berdampak pada emas. Bahkan terjadi perubahan harga pada minyak pun akan berdampak pada nilai emas. Jauh sebelum orang menjadikan emas sebagai investasi, Islam telah terlebih dahulu memperkenalkannya kepada manusia. Allah SWT menggandengkan pentingnya investasi emas ini sejajar dengan investasi istri shalihah dan anak shalih dan shalihah. Sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur’an Surah Ali Imran ayat 14 yang berbunyi, “ Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah lading.” Karena itu, di era Nabi saw, emas, menjadi pioner keuangan dan ukuran nilai bagi semua akumulasi modal yang di lakukan umat islam saat itu. Itu dapat dilihat asset dan kekayaan para sahabat Nabi yang tergolong kaya salah satunya. Dikisahkan, ia mewariskan logam emas yang hanya bisa dibelah dengan kapak dan sampai membuat tangan beberapa orang laki-laki melepuh ketika membelahnya. Hal serupa juga terjadi pada sahabat Nabi lainnya. Tak menutup adanya kekurangan pada emas, namun kelebihannya justru lebih banyak. Karena itu, tidak ada salahnya jika mulai saat ini kita niatkan diri untuk berinvestasi emas. Semoga ini menjadi sarana kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan terhindar dari kejahatan krisis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar