Kamis, 09 Desember 2010

DELAPAN DIRHAM
SUATU hari Rasulullah bermaksud berbelanja. Dengan bekal delapan dirham , ia hendak membeli pakaian dan peralatan rumah tangga. Namun belum sampai di pasar, ia mendapati seorang perempuan menangis. “kenapa menangis? Tanya Rasulullah. Perempuan itu menceritakan, ia seorang budak yang sedang kehilangan uang sebesar dua dirham. Ia menangis karena takut didera majikannya. Rasulullah mengeluarkan dua dirham dari sakunya untuk menghibur perempuan itu.
Beliau bergegas membeli gamis, pakaian kesukaannya. Tapi baru beberapa langkah dari pasar terlihat orang tua miskin setengah berteriak, “ barangsiapa memberiku pakaian, Allah akan mendandaninya kelak.” Rasulullah mendekati laki-laki itu. Gamis yang baru dibelinya dilepas dan diberikan kepadanya. Dengan langkah ringan, beliau hendak segera pulang. Tapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Kali ini beliau menjumpai perempuan yang diberi dua dirham tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat. Sebab budak saat itu nilainya tak lebih dari seekor binatang.
Rasulullah diutus untuk membela rakyat jelata. Dengan senang hati beliau antarkan perempuan tersebut ke rumah majikannya. Sesampainya dirumah, beliau ucapkan salam.
Sekali dua kali belum ada jawabannya. Baru salam yang ketiga dijawab oleh penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah tersebut adalah perempuan. Ketika ditanya kenapa salam beliau tak dijawab, pemilik rumah itu mengatakan sengaja melakukannya dengan maksud supaya Rasulullah mendoakannya dengan tiga kali salam. Selanjutnya Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya. “ Jika perempuan budak ini salah dan perlu dihukum, biarlah aku yang menerima hukuman.” Ujar Nabi.
Mendengar ucapan itu, penghuni rumah terkesima. Mereka merasa mendapat pelajaran sangat berharga. Mereka pun berkata. “Budak ini merdeka karena Allah.” Mendengar pernyataan itu. Betapa bahagianya Rasulullah mendengar pernyataan itu. Beliau sangat bersyukur. “ Tiadalah aku melihat delapan dirham demikian besar berkahnya daripada delapan dirham ini.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar